TANGERANG, KabarXXI.Com - Gabungan warga dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) BPPKB yang berjumlah kurang lebih 50 orang yang berdomisili di lingkungan PT. Grakindo Maju Sukses (GMS) yang berlokasi di Jalan Padasuka, Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, kembali melakukan aksi demo di depan pagar perusahaan, Jumat, 01 Februari 2019.
Warga diwakili oleh Bahrul Ulum dan Ormas BPPKB diwakili oleh Nursyarif, Ustad Suproni selaku Ketua BPPKB Ranting Pabuaran Tumpeng, dan Uci Sanusi.
Bahrul Ulum, perwakilan warga mengatakan, ini adalah aksi yang kedua kalinya di perusahaan tersebut. Tiga tuntutan yang diajukan oleh warga di antaranya rekrutmen pegawai, alokasi dana CSR dan kerjasama pengolahan limbah (scrap besi), yang mana PT. GMS ini bergerak dalam bidang pembuatan komponen otomotif dan berdiri sekitar tahun 1996 dengan karyawan kurang lebih 300 orang.
"Minggu kemarin kami sudah aksi, tapi tidak mendapatkan kejelasan juga. Makanya sekarang kami aksi lagi," ujar Bahrul Ulum.
"Tiga tuntutan yang kami ajukan belum dijawab juga oleh pihak perusahaan. Dari rekrutment tenaga kerja, yang mana warga sekitar tidak pernah diutamakan, alokasi dana CSR, dan kerjasama pengolahan limbah antara perusahaan dengan warga," terangnya.
Ustad Suproni selaku perwakilan dari Ormas BPPKB Ranting Pabuaran Tumpeng (Ketua) mengatakan hal senada dengan Bahrul Ulum.
"Ini aksi kami yang kedua dan dengan tuntutan yang sama. Kami hanya ingin jawaban yang pasti dari pihak perusahaan terkait tiga tuntutan yang kami ajukan," ujar Ustad Suproni yang akrab disapa Ustad Usup.
Lebih lanjut Ustad Usup menjelaskan, terkait rekrutmen terjadi ketimpangan sosial karena warga lingkungan sekitar yang mengajukan lamaran pekerjaan ke perusahaan merasa tidak pernah diutamakan.
"Warga sekitar yang sudah mengajukan lamaran hanya mendapatkan janji dan janji yang tidak pernah terlaksana. Padahal banyak yang sudah melamar. Perusahaan selalu berkilah ini itu," terangnya.
"Terkait limbah scrap besi, yang kami inginkan hanya mengajak perusahaan untuk bekerjasama dalam pengolahannya. Bahkan dengan cara membeli, bukan sekedar meminta begitu saja. Sama halnya seperti sebelumnya, aksi kedua kali ini kami hanya bisa menemui bagian umum dari perusahaan saja. Padahal kami ingin bertemu langsung dengan management perusahaan yang dapat memutuskan semua tuntutan kami," tukasnya.
Lain hal dengan Nursyarif, dengan tegas ia mengatakan akan menurunkan massa yang lebih banyak lagi dari hari ini bilamana perusahaan tidak juga menjawab dan merealisasikan tuntutan dari warga dan Ormas lingkungan.
"Sudah dua kali kami dijanjikan dan sudah dua kali juga kami tidak bisa menemui langsung management perusahaan yang mempunyai kewenangan untuk memutuskan. Bilamana janji perusahaan yang sudah tertulis akan direalisasikan pada tanggal 11 Februari 2019 nanti kembali tidak dipenuhi, kami gabungan warga dan Ormas BPPKB, akan menurunkan massa yang lebih banyak lagi," tandasnya.
Sementara itu, Bagian Umum PT. GMS, Salam mengatakan, semua tuntutan warga dan Ormas BPPKB akan disampaikan kembali ke pihak management perusahaan.
"Saya tidak mempunyai kewenangan dalam hal ini, tapi saya akan menyampaikan tuntutan warga dan Ormas BPPKB ke Pak Sugianto management perusahaan," ujarnya.
"Terkait rekrutment tenaga kerja, kami tidak pernah memilah-memilah pekerja dari warga mana, semua melalui tahap seleksi. Bila lolos, pasti kami terima. CSR juga, pihak perusahaan sudah menyalurkannya melalui RW setempat. Intinya, semua tuntutan warga yang ada akan saya sampaikan ke management," tukasnya. (Widya)
0 Comments