MEDAN, KabarXXI.Com – Tim Kampanye pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin Kota Medan menanggapi video yang dibuat seseorang mirip suara perempuan saat penggeledahan rumah Musa Idi Shah alias Dodi Shah Direktur PT. Anugerah Langkat Makmur, Rabu 30 Januari 2019. Dalam video itu seseorang yang suaranya mirip perempuan membawa - bawa nama Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01.

Dalam video berdurasi 0.17 detik yang beredar di media sosial,  penggeledahan dirumah Dodi Shah Komplek Perumahan Cemara Asri dikaitkan dengan dukungan si pemilik suara yang merasa diwajibkan memilih 01. "Saya viralkan ini pasti, karena kami tidak mendukung 01," sebut pemilik suara dalam video.

Rupanya video itu berbuntut panjang. Sekretaris Tim Kampanye Calon Presiden dan Wakil Presiden 01 Kota Medan, Sastra menilai video itu upaya pengalihan isu dari persoalan hukum ke politik. Meski tidak menyebut nama  calon Presiden dan Wakil Presiden 01 Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin, namun video itu menggiring opini seolah - olah penggeledahan itu ada kaitan dengan dukung - mendukung Calon Presiden.

"Saya tegaskan tidak ada kaitan calon presiden Joko Widodo dengan penggeledahan dirumah saudara Dodi. Urusan Pak Jokowi mengurus Negara, urusan partai pengusung dan relawan memenangkan beliau. Urusan saudara Dodi urusan hukum. Jangan mengalihkan isu. Hukum harus ditegakkan," tegas Sastra kepada wartawan, Jumat 1 Februari 2019. 

Tim kampanye 01, kata Sastra akan mempertimbangkan melaporkan ke polisi pembuat video dan suara dalam video itu " Karena bisa membuat suasana menjelang Pemilu dan Pilpres tidak kondusif." Tim kampanye Jokowi - KH Ma'ruf Amin, ujar Sastra akan berdiskusi lebih dulu sebelum membuat laporan. " Kami harap polisi tegas kepada pembuat video provokatif itu," pungkas Sastra. (Leo)