JAKARTA BARAT KabarXXI.Com - Musim hujan di awal tahun 2019 cukup tinggi. Babinsa Palmerah Jakarta Barat, Koramil 03/GP, Serda Sigit ajak warga masyarakat untuk berantas Demam Berdarah Dengue (DBD).

Babinsa beserta Binmas sebagai ujung tombak pemberantasan sarang nyamuk DBD yang menjadi sumber penularan penyakit di wilayah Palmerah Jakarta Barat.

Program di tingkat Kecamatan Palmerah, diturunkan ke tiap-tiap Kelurahan, agar masing-masing RT/RW di rumah para warganya dapat memiliki satu jumantik dari anggota keluarga itu sendiri. 

Giat Jumantik ini dilaksanakan di tingkat Kelurahan, Jalan Sulaiman, Gg Amal V RT 05/05, Kelurahan  Palmerah, Kecamatan Palmerah Jakarta Barat, Jumat, 1 Februari 2019.

Para Juru Pemantau Jentik (Jumantik) nyamuk berkeliling kampung, mereka memeriksa tempat sampah, kebun, dan rumah warga. Tujuan mereka hanya satu, memburu brantas jentik nyamuk DBD yang ada di wilayahnya. 

Grebek Jumantik ini untuk pemberantasan DBD agar warga yang berada di Kelurahan Palmerah Jakbar dapat terhindar dari Penyakit Deman Berdarah yang akhir-akhir ini mulai meningkat sampai menimbulkan korban jiwa.


“Dengan melibatkan Babinsa, Binmas, Satpol PP Kelurahan, Ketua LMK, FKDM, Kader PSN, Kader PKK, para Ketua RT, RW setempat serta para peserta Jumantik di tingkat RT bersama petugas Puskesmas Kelurahan setempat berkunjung ke rumah warga untuk membawa formulir isian data dan hasil temuan jentik,” imbau Muchamad Ilham, S.STP, Lurah Palmerah.

Di dalam rumah warga, peserta anggota Jumantik memeriksa tempat yang berpotensi bila ada jentik, seperti dispenser air minum, bak mandi, pot tanaman, dan ban bekas, dengan memakai lampu senter.

Begitu menemukan jentik, para kader membantu menguras dan membersihkannya agar telur nyamuk di dinding tempat penampungan air agar tidak ada lagi jentik.

Penghuni rumah pun diedukasi bahaya jentik terhadap penularan demam berdarah (DBD), 

Sebagian warga perumahan mewah enggan rumahnya dimasuki jumantik. Maka, warga yang menolak rumahnya yang akan diperiksa Jumantik akan diberi surat pernyataan, tak bisa protes jika kena DBD. Sekalipun dipersilakan masuk ke halaman rumah, para Jumantik tersebut tidak boleh masuk ke bagian dalam rumah warga tersebut. 

"Mungkin mereka takut karena di kota besar ini marak terjadi perampokan rumah. Ini adalah tantangan kami sebagai 3 pilar Kelurahan Palmerah," ujar Serda Sigit, Babinsa Palmerah. (M.Solichin)